Rabu, 28 Desember 2011

Nuansa Pantai Pemandangan Kali Progo

Memang setalah erupsi merapi sungai sungai yang berhulu di kaki merai jadi melimpah materialnya, nuansa pantai pemandangan di kali progo menjadi daya tarik sendiri bagi mereka yang tidak kesampaian pergi ke pantai. Sungai Progo ini menjadi pembatas di kabupaten Kulon Progo, kulon berarti barat.

Berawal ketika kemaren ke rumahnya seorang teman di dusun Jomboran, desa SendangAgung, kecamatan Minggir, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebenarnya hanya ingin silaturahmi saja, eh ternyata ada saudara dari tetangga yang sedang jalan melewati rumah, dengan spontan saya tanya mau kemana, eh mau ke sungai progo, loh kok jalan kaki?, ternyata cuma belakang rumahnya teman, kemudian saya langsung ikut ke sungai.

kali progo

Jalan untuk turun cukup curam, namun mudah saja untuk menuruninya. Hamparan pasir luas, dengan tebing di arah yang berlawanan, dan batas antara air dan pasir, menjadikan panorama di sungai progo ini nampak bagus, pohon pohon kelapa di seberang sungai, dan view pegunungan sekitar mboro atau sendang sono juga menambah keindahan alam, rumput rumput yang hijau di atas sungai menjadikan daerah ini nampak segar meskipun di sungai progo terlihat gersang, bisa juga untuk main bola, atau sekedar menghabiskan waktu menikmati nuansa alam sungai progo, dan tentunya untuk berfoto foto ria, background foto model maupun objek objek sekitarnya seperti batu, pasir, sampah, pohon, maupun hewan lainnya.

Tapi sayangnya saya tidak membawa kamera analog, yang dibawa hanya digital saja, jadilah beberapa jepret untuk mengabadikan gambar.

progo river

hanya sekedar tenguk tenguk bersama keluarga

sungai progo view

kali progo model
lagi lagi dengan model yang seperti biasanya

Jika masih merasa kurang dalam penyajian gambar nuansa pantai kali progo silahkan datang sendiri, hehe dan bisa disimpulakan jika ingin datang cari saja jalur sungai yang tidak lurus, ada belok beloknya dikit





baca selengkapnya >>>

Selasa, 13 Desember 2011

Jembatan Gantung dan Gunung Api Purba di Patuk Gunungkidul Jogja

Jembatan Gantung dan Gunung Api Purba di Patuk Gunungkidul Yogyakarta merupakan wisata alam yang berdekatan, namanya Jembatan Gantung Lemah Abang dan Gunung Api Purba Nglanggeran, dua lokasi ini menyuguhkan pemandangan yang masih alami, berupa padas karst, vegetasi, aliran air, sangat cocok untuk lokasi menyalurkan hoby fotografi, ( foto model, pra wedding, slowspeed / bulp aliran air, makro serangga maupun bunga ) atau sekedar menikmati saja.
jembatan gantung patuk
dari bawah jembatan gantung pake lensa 17mm, jadi terasa jembirnya

Ini sebenarnya tahunya sudah hampir 2 taun yang lalu, awal bulan pada 2010 lalu bersama 2 orang konco alias teman, berangkat dari klaten, melalui gantiwarno, kemudian naik melalui Gayamharjo, tepatnya jalan ketika mau menuju di Sendang Sriningsih, njali. Pulang melalui jogja. Dulu belum kepikiran nge'share di blog, dan baru sekarang.

jembatan gantung
Mas Agung karo Wahyu di Jembatan Gantung, perjalanan pulang sepul motor e mati.

Jembatan Gantung Lemah Abang terletak di desa ngoro-oro, nama dusunnya kurang tau, yang jelas jembatan ini terkenal di sekitar warga, maklum kan kalo orang desa ditanya tempat dengan radius yang jaraknya banyak kilometer pasti tahu, saya sendiri pernah tanya seorang anak kecil siswa SMP PL Gantiwarno (ini letaknya masih di bawah bukit lho), dengan tegas dia menjawab "Yo ngerti nuh mas, kana kae lho", wah kirain dekat, eh ternyata setelah dicari rutenya ya lumayan dekat juga, kira kira 30 menit dari mulai mendaki bukti melalui perbatasan Gantiwarno-Sleman, kalo sudah pernah di Gua Maria Sendang Sriningsih ya tinggal naiki saja bukit diselatannya. Rutenya susah dijelaskan, soalnya beloknya sana sini pedomannya susah dijelaskan, dan pastilah setelah menaiki bukit bisa menikmati keindahan alam, mantap pokokke.

Sekilas Tentang Desa Ngoro-oro, desa ini berada di kecamatan patuk, dan didirikan beberapa Tower Stasiun Pemancar Ulang Stasiun Televisi, kalo lihat arah selatan (dari klaten), ato lihat arah timur/tenggara (dari jogja) ada beberapa lampu merah kelap kelip yang berdiri di beberapa tower ya itulah desa ngoro-oro.

tower pemancar ulang stasiun televisi
Pemancar Ulang Stasiun Televisi dari Gunung Api Purba
Lanjut lagi ceritanya, untuk menuju lokasi tersebut bisa dilalui melalui jalan utama patuk gunungkidul, jalan yang menghubungkan jogja dengan wonosari, pasar piyungan naik, nanti melewati Bukit Bintang / Argo Dumilah kata orang-orang gitu seh, kemudian sampai di atas ada Perempatan yang menikung satu jalan sisi kiri tidak begitu besar, sebelah kanan lumayan lebih besar, dan dekat kantor polisi. Nah ketika sampai di situ belok kiri saja, ada petunjuknnya juga tulisan Gunung Api Purba, kemudian ikuti jalan tersebut (utara), ikuti saja nanti akan melewati desa ngoro-oro, dan melewati tower tower pemancar. Setelah melewati tower pemancar ikuti saja jalan tersebut maka akan ada perempatan yang lumayan besar, tapi yang sisi kiri jalannya lebih kecil dari jalan yang membelah desa ngoro-oro, yang sisi kanan jalannya besar.

Lokasi Jembatan Gantung dan Gunung Api Purba

Jika ingin ke Jembatan Gantung ambil yang kiri, ikuti saja jalan tersebut, dan sangat disarankan gunakan motor dengan mesin dan rem yang bekerja sempurna, jangan kayak motor yang saya pakai, karena tidak bisa nge'rem banting saja ke pelataran warga. Ini jalanya lumayan juga dengan sudut kemiringan sekian derajat, haha ukur aja sendiri. Ya kira kira 1km dari perempatan akan sampai juga di jembatan gantung, oh iya ini mobil bisa masuk sampai ke samping jembatan gantung, tapi tidak bisa lewat diatasnya.

Jika ingin ke Gunung Api Purba desa Nglanggeran, dari perempatan tadi ambil yang kanan, kira kira 2 km akan sampai di kawasan Gunung Api Purba, dan yang harus diperhatikan ketika hujan ato setelah hujan harap hati-hati ya jika ingin naik, soale licin, pernah kepleset je..

foto di gunung api purba
Di atas gunung api purba, tower ngoro-oro nampak meskipun kecil dan kurang jelas

Kembali lagi ke Jembatan Gantung Lemah Abang, selain melalui patuk dan melalui klaten, masih ada jalan alternatif lain, yaitu melalui Desa Surogedug, desa ini juga dilewati jalan utama Prambanan-Piyungan, ataupun jalan alternatif yang dari Jalan Jogja-Solo Kalasan dekat RS.Panti Rini, sebelah barat Bangjo Kalasan, ataupun timur SPBU kalasan yang utara jalan.  Dari prambanan maupun dari kalasan nanti akan bertemu di pertigaan SPBU yang berada di selatan Candi Boko, dari SPBU tersebut ke selatan saja, arah piyungan, nanti perempatan ke berapa ya? dua atau tiga, perhatikan rambu-rambu penunjuk arah di atas jalan, ada tulisan Surogedug arah kiri, lha setelah sampai perempatan kiri saja dan ikuti jalan, jalnnya lumayan lebar dan mulus kok, nanti ke timur dan nikung kanan kiri sehingga sampai tengah sawah, lurus terus, ada perempatan lurus terus, dan perhatikan perempatan sebelum tikungan ke kanan, ada Sekolahan apa gitu lupa namanya. dari perempatan tersebut belok kiri (timur), dan setelah 3km an nanti akan menaiki bukit, lagi lagi pemandangannya mantap lho, setelah menaiki bukit dan sampai atas ikuti saja jalan tersebut, jalannya masih mulus kok. Pedoman untuk ke arah Jembatan Gantung yaitu melalui pertigaan jalan mulus tersebut, tikungan jalan yang mulus mendekati 90 derajat, tapi lihat lurus ke depan siku tikungan tersebut ada jalan kecil menuju jembatan, ya itulah jalannya, dan ini lebih baik menggunakan motor yang aman, kalo mobil lebih baik melalui patuk saja. Kalo masih bingung tanya saja arah jembatan gantung, ngoro-oro pasti pada tau kok..ndeso gitu lho...

Oh iya, itu jembatan bagian ujung kawatnya sudah putus satu, jadi hati hati kalo di sana, dan jangan memberi beban diam di atas jembatan, kalo melintas jangan langsung banyak motor / banyak orang sekaligus

jembatan gantung ngoro-oro
dari atas jembatan gantung lemah abang sisi utara , lagi dipake buat mandi sapi

jembatan gantung gunungkidul
Pemandangan dari atas jembatan gantung lemah abang sisi selatan 

jembatan gantung klaten
Pemandangan di bawah jembatan gantung, mau slospitan juga ada

jembatan gantung bantul patuk
Aktivitas di bawah jembatan gantung lemah abang, mau model juga boleh

Jadi kamu kapan mau ke Jembatan Gantung dan Gunung Api Purba?, silahkan kunjungi tempat tempat alam yang berbatu lainnya di sini, ataupun di sini dengan nuansa alam

baca selengkapnya >>>

Kamis, 08 Desember 2011

Pesona Pantai Watu Kodok GunungKidul

Sudah tidak diragukan lagi wilayah Gunung Kidul memiliki pantai yang menyuguhkan pemandangan menarik, salah satunya Pantai Watu Kodok, yang terletak diantara Pantai Sepanjang dan Pantai Drini. Pantai ini baru dibuka oleh warga Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunung Kidul Handayani pada tahun 2009.

Menurut informasi dari Gudeg.net dan catatansijeruk.blogspot.com, jalan menuju pantai ini masi kurang mulus, yah konblok yang sudah rusak gitu, fasilitas juga cukuplah, parkir ada meskipun minim, dan warung juga ada, penyewaan tikar pun ada, kalo dilihat dari kejahuan pantai ini sangat bagus, kanan kiri ada pegunungan kecil, utaranya ada sawah yang masih terlihat "galengannya" batasnya yang berkelak kelok.

Pantai Watu Kodok ini memang jarang terjamah, saya sendiri juga belum pernah kesana, atau mungkin sudah tapi lupa nama nya, ah ora penting kalo lewat sudah sekitar 2008 dulu, yang terpenting ialah mencari hari yang luang dan menyiapkan uang plus dokumentasi untuk pergi ke Pantai Watu Kodok.

Pantai Watu Kodok
Pantai Watu Kodok | Nganggo Potone Om Pius Cahyo N. Jati (iki wis nembung)

Watu Kodok Gunungkidul
Pantai Watu Kodok | Budi W - Gudeg.Net (nganggo urung nembung, wekekek)

Pantai Gunungkidul Watu Kodok
Pantai Watu Kodok | Budi W - Gudeg.Net (nganggo urung nembung, wekekek)
Terimakasih sudah membaca artikel tentang Pantai Watu Kodok, silahkan kunjungi artikel terkait lainnya, tentunya tentang pantai maupun alam

baca selengkapnya >>>

Zeiss Ikon Contina IIa Kamera Ribet Penuh Sensasi

Zeiss Ikon Contina IIa dengan lensa Novicar Anastigmat 45mm f2,8 merupakan jajaran kamera yang dikeluarkan oleh Zeiss Ikon, Stuttgart, Jerman (1954-1956). Dalam menggunakan kamera Zeiss Ikon Contina ini membutuhkan kesabaran ekstra, soalnya proses untuk men-jepret sangat lah panjang. Kamera ini termasuk dalam kelas apa saya juga kurang paham, mungkin termasuk RF, tapi untuk mencari fokus tidak memakai sistem split 2 gambar seperti RF lainnya, kalo SLR jelas bukan.

Kamera ini memiliki bentuk yang unik dan klasik, warna logam copal slave yang mencolok, dan tidak begitu banyak makan tempat, suara shutternya renyah, mak cekrik.., speed maksimal mencapai 1/300, cantolan buat strapnya ga ada, repot juga kalo hanting membawa lebih dari satu kamera. Sistem metering nya tidak menggunakan baterai, jadi tidak usah bingung kehabisan setrum, saya sendiri kurang tahu memakai apa, denger-denger menggunakan selenium (CMIIW), kalo cahaya agak redup susah digunakan.

Cara menggunakan metering / ligh meter zeiss ikon contina ini cukup ikuti saja jarum penunjuk, pertama haruslah dibuka dahulu tutup sensornya, pencet saja pasti akan njepat kebuka. Kemudian atur asa atau din, mau pake berapa misalnya 100, tinggal puter saja bagian tengah. Kemudian putar linkaran luar yang ada angka 1 - 18, dan sesuaikan posisi jarum, jika sudah - panah merah akan menunuk angka 10 misalnya. Lihat bagian bawah lensa ada tulisan angka 1 - 18 merah, panah merah sesuaikan di angka 10 sesuai dengan metering yang atas. Kemudian perhatikan bagian atas lensa maka speed maupun diafragma akan sejajar. Oh iya untuk mengatur ring speed dan diafragma tuas atas lensa harus ditekan ya..

zeiss ikon
metering kiri, counter kanan, tengah counter ada shutter

zeiss ikon contina IIa
tuas pengatur diafragma di bagian kiri, f5.6 1/30, fokus di 5 feet

contina novicar anastigmat
skala penunjuk metering
Masih ada lagi yang bikin ribet dalam menggunakan kamera ini, yaitu dalam mencari fokus objek, meskipun mengintip lewat viewfinder tetep aja fokus ga fokus ga ada bedanya. Dalam mencari fokus objek cukup simpel saja, harus tahu jarak kamera dan objeknya ketika sudah tinggal putar ring fokus menunjuk ke skala yang tercantum, misalnya jarak 9 feet ya sesuaikan saja, kalo skala meter ada di ring fokus bagian bawah.

Untuk mengatur counter penghitung roll film masih berapa jepret ada di sekitar shutter, biar tepat jika memasukkan film harus disetting dalam posisi nol dulu, dengan cara menekan ring luar shutter bagian hitam, dan memutar berlawanan dengan jarum jam. Jadi kalo mau boongin teman juga bisa dengan fitur ini, ketika kumpul kumpul diset saja ke angka 36, pasti kalo dipinjem aman dah, ga akan dijepret, hehe padahal film baru dipasang..

Jika saya ditanya mengapa mau mengambil gambar saja harus ribet dan susah? lha itu yang saya cari, yang mudah juga sudah pernah, apa salahnya coba yang susah, ini kan cuma kesenangan jadi hanya mencari rasa/taste/sesasi untuk diri sendiri saja, saya jg bukan seorang fotografer.
baca selengkapnya >>>