| Baterai Kering Lusi ( Lumpur Sidoarjo ) Lapindo | 
Proses pembuatan baterai Lusi (Lumpur Sidoarjo) masih dilakukan secara manual dengan cara memanfaatkan selongsong bekas baterai kemudian isinya diganti dengan bahan Lumpur Lapindo. Penemuan ini sekaligus mendaur ulang baterai-baterai yang sudah habis terpakai.
"Sebelumnya, kami lakukan ekstraksi logam yang terkandung dalam lumpur, seperti mangaan, merkuri, dan sebagainya. Kemudian, dikomposisi dengan bahan-bahan kimia menjadi sel kering," kata salah satu mahasiswa unnes tersebut.
Proses pembuatan sebuah baterai berkapasitas 1,5 Volt itu menghabiskan waktu kurang lebih 10-15 menit, baterai Lusi itu dijual dengan harga Rp3.000/buah, jika membeli satu paket harga Rp 10.000 berisi 4 baterai. Setiap pembelian paket ini didonasikan satu kilogram beras bagi korban lumpur.
Penemuan Baterai Kering Lusi ( Lumpur Sidoarjo ) Lapindo karya mahasiswa Unnes ini menyabet juara kedua ajang "Technopreneurship 2012", setelah Universitas Indonesia sebagai juara pertama. Sementara, juara ketiga Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.