Jumat, 11 November 2011

111111 | 11 11 2011 | 11 November 2011 | 11 Nopember 2011

Adakah makna dibalik tanggal diatas? Tentu saja, karena setiap detik bagi saya selalu ada makna, dan pada hari jumat pon, tanggal 11-November-2011 merupakan hari yang biasa saja, biasa saya lewati seperti hari hari lainya yang selalu bermakna, meskipun saya lahirnya 11 11 1986, tetap saja hari ini ya tetap hari jumat, Jika ditanya apa perasaan saya? yang pasti bahagia karena setiap harinya saya selalu bahagia, kalo soal tambahnya umur seharusnya haruslah berbuat yang lebih baik lagi, karena dengan bertambahnya umur, jatah hidup jadi berkurang, dan semakin dekat dengan Tuhan (dekat kematian). Yang Terpenting ialah Sekarang dan Disini.(psikologi Gestalt).

Menurut Ramalan Jawa, orang yang lahir 11 Nopember ialah, ini saya ambil pedoman tahun kelahiran saya. Tahun lainya juga hampir sama kok

Bintang/zodiak scorpio, dengan shio macan (Macan yang bisa menghargai siapa saja)
Perendah hati nampaknya, tetapi mempunyai hati yang kuat dan teguh, pemalu, seganan, agak kurang memperhatikan pekerjaan-pekerjaan yang dibebankan, sebab sifatnya sok menganggap ringan segala bebannya (pentes saja).
Tabah, ulet, rela berkorban, disiplin dan taat, gemar pada ilmu-ilmu spiritual, rajin, bisa menyimpan rahasia dan dipercaya. Kalau salah mendidik bisa jadi penjahat lihai. Pendirian tetap, senang bersenda gurau dan senang dipuji.
Kalau sedang susah menyendiri, tetapi kalau berbicara sangat menusuk hati, sok marah-marah dan kejam, jika kemauan tidak tercapai bisa berbuat nekad.

Dan ini hanya ramalan, benar atau tidak silahkan lihat diri anda sendiri, atau coment saja nanti saya carikan...

Saya hanya bisa berterimakasih saja kepada Teman-teman dan sesepuh yang sudah mewarnai kehidupan hingga pada tanggal yang bagus ini 111111, sehingga saya menjadi seperti sekarang ini. Kok hanya teman saja, karena keluarga juga saya anggap teman sendiri, bedanya mereka membiayai saya, dan mempunyai hubungan darah, teman bisa dijabarkan sangat banyak, tidak hanya teman sepermainan, tapi juga sesuatu yang tidak kelihatan seperti kawah, ari-ari, sedulur 4 penjuru, dan jiwa-jiwa lainya, dan juga flora dan fauna, iklim beserta sang Pencipta maupun ciptaaNya. Sesepuh ialah orang yang saya ambil teladanya, termasuk yang terlihat maupun tidak terlihat, entah ilmunya, sikap, yang pastilah jadi panutan, jika disebutkan semuanya akan banyak sekali.

Demikian ucapan terimakasih saya, tidak perlu panjang-panjang, karena saya cuma berterimakasih saja, hehehe...
baca selengkapnya >>>

Senin, 07 November 2011

Fotografi Pembentuk Jiwa

Itu hanya sebuah kalimat yang saya simpulkan sendiri, apa maksudnya? apa hubungannya fotografi dengan jiwa?, dengan pembentukan jiwa?, setiap orang berbeda-beda sudut pandang maka bisa kalian simpulkan sendiri. Saya hanya akan bercerita saja, semoga bisa menjawab pertanyaan di atas.

Sudah dari dulu saya senang dengan fotografi, dari smp saya senang sekali kalo om saya nyuruh untuk memoto suatu objek tertentu, dahulu masih pake kamera poket analog fuji, kodak, tidak bisa di zoom, dan hasilnya hanya dicetak saja, soalnya belum ada scan, saya juga tidak mempunyai turunan yang suka terhadap photography, bapak, ibu, simbah, tidak ada yang senang foto, kalo om saya hanya memiliki kamera hanya untuk sekedar mengabadikan moment saja. Setelah masuk kuliah, kakakku membeli camera poket canon psa 700, saya sering meminjam untuk mengabadikan objek objek yang saya anggap menarik, lama lama kok bosan hanya kayak gitu saja, akhirnya saya baca manual book nya dan saya terapkan setingan demi setingan. Ternyata ada manualnya, dengan mode manual secara tidak langsung dapat memaksa untuk mengetahui konsep dasar cara kerja sebuah kamera, mulai dari diafragma, speed, iso dan lain lain. Dengan membawa kamera digital poket pun saya tidak malu-malu mengeluarkan meskipun desekitar ada yang bawa DSRL dengan lensa yahud, sebenarnya bukan karena PD, tapi karena saya senang dengan apa yang saya bawa, dan tidak sempat memikirkan orang lain yang bawa kamera yahud, ya cuma lihat saja den sempat terlintas ingin memiliki DSLR, dari segi ekonomi orang tua memang kecukupan, tapi saya tidak terbiasa meminta minta barang yang harganya lumayan, gaji 2 bulan bapak baru bisa dapat nih..haha.. Mendingan jepret aja..

Bermula ketika ada seorang teman kuliah yang membawa analog kamera, katanya punya bapaknya dulu, ada lagi teman lainya yang jadi teringat kalo dirumah nya ada analog juga, 2 orang teman dekat yaitu berinisial A&W (dekat karena hampir tiap hari ketemu) sudah bermain dengan analog, dan saya jadi pengen, mulai dah putar otak untuk mendapatkan kamera SLR, tidak digital lho ya soalnya tidak pake D, dari segi harga ya lumayan tidak sampai 1 juta, dan akomodasi ya lumayan mahal, untuk tiap proses nya menghabiskan dana 25rebu dahulu, harga film 11rb, cuci scan 11rb, sisanya buat parkir dan bensin. Mulai dah merencanakan buat beli tanpa harus meminta ortu, cari uang sana sini akhirnya terkumpul pula, dan berhasil meminang kamera SLR Nikon FM10.

Setelah punya sendiri jadi semakin senang buat njepret sana sini, meskipun tidak ada temanya, tujuan saya moto, bukan mencari teman, kalo mencari teman kapan motonya?, secara tidak langsung jika senang dengan fotografi pasti teman yang suka juga akan mendekat, tidak usah mencari bisa datang sendiri kok. Sampai sekarang pun jika pengen njepret ya berangkat saja, yang terpenting tujuannya mau ketemu siapa? entah ketemu objek yang dianggap menarik? ataupun mau silaturahmi dengan teman. Alangkah indahnya jika hanting di suatu tempat yang dianggap asing tiba-tiba ketemu dengan teman yang dikenal.

Memang menggunakan kamera analog haruslah dipikir matang-matang, karena harga produksi mahal jadi saya tidak asal jepret, banyak yang perlu dipertimbangkan dengan memakai analog, yaitu diafragma, speed, lampu meter atau metering atau lighmeter, mencari fokus, untuk mengkombinasikan hal tersebut memang butuh waktu. Apabila objek yang akan dibidik menarik dan terjadi saat itu pula jika setingan tidak pas maka gambar tidak akan jadi seperti apa yang diharapkan, haruslah sabar, jangan tergesa-gesa, dan harus bisa menganalisa kira-kira apa yang akan terjadi di beberapa detik ke depan jika ingin mendapat moment dan setingan yang diharapkan, kalo momentnya telat yah cuma bisa "nggrundel" alias menggerutu dan bilang "waduh telat" (ga pake 3 bulan ya), masih untung cuma kayak gitu dulu pernah mau moto tukang sate yang ada di km0, eh malah dia nya marah2, gambar pertama berhasil dengan sembunyi-sembunyi (pake lensa 50mm, dan sore), masih kurang puas jepret lagi, baru menunggu moment yang pas sambil melihat dari jendela bidik ternyata dia melihat, alhasil dimarahin habis-habis'an, dan saya hanya pergi saja daripada makin memanas, tapi lain waktu pasti akan kembali...hehe.

Belum lagi soal teknis flange lensa, misalnya 300mm, jika memakai tele kalo tidak speed tinggi akan terjadi guncangan sehingga menyebabkan gambar shake, kalo pake digital bisa dihapus dan jepret lagi. Selain itu soal pencahayaan yang kurang seperti malam hari, cahaya kurang menyebabkan speed lambat, jika ingin cepat ya pake bukaan besar, yang jadi kendala lensa bukaan besar seperti f0.95 itu mahal, dan DOF (area fokus) nya sempit, kalo objek diam bisa dibantu dengan tripot ataupun peralatan yang bisa digunakan sebagai tripot. Kondisi seperti itu bisa menggunakan bantuan flash alias lampu senter(kalo diklitikan), tapi ya harus tetap diperhatikan diafragma, speed, jarak objek jika ingin menghasilkan gambar yang diharapkan.

Jadi semakin senang menggunakan SLR kamera / analog kamera, ketika hanting sempat ketemu dengan seseorang yang membawa DSLR, dia bilang tidak bisa memakai kamera analog seperti yang saya bawa, loh saya malah kaget? kenapa demikian, kan dasar kamera DSLR ialah SLR, jadi fitur yang ada di SLR pastilah pada umumnya ada di DSLR, oh ternyata dari waktu beli dia cuma memakai mode auto saja, sebenarnya tidak masalah memakai mode auto ataupun manual, yang penting menghasilkan gambar yang diharapkan, tetapi ketika dihadapkan dengan kondisi objek yang tidak mendukung dengan memakai mode auto mau gimana lagi? ganti kamera? misalnya cahaya rendah, atau mau membidik lava merapi di malam hari, ingin gambar dari depan sampai belakang jelas semua, atau membuat gambar yang ada bokehnya, out of fosus, dll masih banyak lagi.

Bijak lah dalam menggunakan kamera, entah mau pinjam, atau beli, dan hal terpenting ialah jadilah diri anda sendiri, gunakan sesuai dengan kebutuhan, jangan cuma ikut ikut temannya, dia punya masak saya tidak?, dan "KAMERA TERBAIK IALAH KAMERA YANG ANDA PUNYA SAAT INI", adanya kamera hp ya dipake aja itu, kalo ga salah pernyataanya arbain rumbay ato sapa ya? yang jelas saya tahu dari video yang diperlihatkan seorang teman dr LMDJATENG kepada saya. Tidak usah mlinder ketemu yang punya kamera+lensa high end, mungkin bisa jadi teman dan tambah ilmu
baca selengkapnya >>>

Rabu, 02 November 2011

Ikut Kopdar Blogger Nusantara di Sidoarjo

Nusantara diadakan di kota Sidoarjo, di Sun City Convention Hall, pada tanggal 28-30 Oktober 2011, dan bertepatan pula dengan hari Sumpah Pemuda. Acara tersebut dihadiri sekitar 1300 peserta yang tersebar dari beberapa pulau, seperti sumatra, kalimantan, sulawesi, nusa tenggara, bali, dan terbanyak yaitu di pulau jawa dan madura. Beberapa sponsor juga ikut andil dalam acara tersebut, yaitu XL sebagai sponsor utama, idblognework, blibli.com, dan beberapa media partner lainya. Pembicara dari Google yaitu Vinny Vijeyakumaar, pen olson yaitu willis wee dan pembicara lainya, termasuk Blood For Live mbak sili (iklan google chrome), dll, saking banyaknya sampai lupa kalo disebutkan satu per satu.

Berangkat dari Terminal Giwangan pada hari kamis malam, dan sampai sana hari berikutnya, saya naik angkot dan turun di suncity, ternyata menginap bukan di suncity hotel hahaha, tapi di Gor Sidoarjo, dengan beralaskan kasur dan bantal yang disediakan panitia (kayaknya ini bantuan dari pemda, soalnya ketika bapak wakil Bupati membuka acara sempat bilang kalo kasurnya silahkan bawa pulang asal bisa bawanya). MCK pun juga memadai, dibuat kamar mandi lengkap dengan toilet, semi permanen dan sudah di semen,lengkap dengan shower ala hotel hotel elit,tapi soal kemiringan pembuangan air tidak diperhatikan, banyak yang menggenang. Dengan menginap di gor saya rasa kebersamaan akan lebih terbentuk, tidak ada sekat yang memisahkan. Fasilitas makan juga 3x sehari sama kayak minum obat, cukuplah bagi tubuh saya yang terbiasa 2x sehari, maklum prihatin dab ben uripe tenang.

Hari pertama datang di gor, langsung disambut dengan menu sarapan, sayurnya ada yang basi, terutama buah semangka nya, kayaknya makanan semalam, tapi tak apalah, masih ada daging dan nasi dan sambal yang masih bisa dimakan. Sekitar jam 8.30 dari barak pengungsian alias gor, kita berangkat ke sun city, sekitar 10 menit jalan kaki. Sesampai di sana disuguh'i pertunjukan pentas seni dari daerah sekitar, ini berturut-turut dari hari jumat sabtu dan minggu selalu dibuka dengan pertunjukan. Acara pas di dalam convention hall silahkan liat saja drop down acara nya di bloggernusantara.com, ketika di dalam hari pertama kita para blogger yang tergabung di komunitas blogger jogja sudah mengalami penyakit ngantuk, kebetulan saya duduk di deretan depan dari teman-teman jogja lainya, begitu lihat ke belakang nampak beberapa yang sedang menunduk tertidur, dan beberapa ada yang masih mendengarkan pembicara dengan mata merah, muka pucat, saya pun juga mengalami. Hari selanjutnya juga tidak begitu berbeda. Tidak usah dicritakan, kalo pengen tahu makanya ikut saja bloggernusantara di tahun 2012, ndesoo....

Langsung saja saya sambung hari terakhir, hari minggu dimulai agak telat, sekitar jam 10an kayaknya. Dan selesai sekitar jam 1 siang, sekalian membagikan sertifikat dan tas dari XL, maklum seponsor utama, tas nya lumayan tebal, dan ada tempat buat leptop, notbok, netbook, dsb. Ketika sampai di barak (gor -red) kami sempat santai sejenak sambil menikmati kipas blower yang disediakan panitia, karena udara siang itu sidoarjo lumayan panas. Sudah mendekati jam 3 kita packing, tidak lupa dengan apa yang dikatakan walikota, kita para blogger dari jogja mempacking kasur masing-masing, denger-denger ada yang tanya ke panitia silahkan saja di bawa, eh tau-tau setelah selesai packing, dan siap membawa pulang barang-barang kita, termasuk kasur+bantal, ada panitia datang dari kejahuan bawa megacot bilang kalo tidak boleh membawa kasur, dengan dalih mau diberikan ke pondok pesantren, wah banyak yang kecewa, dan bertanya-tanya, kenapa baru sekarang bilang? apakah ini cuma alasan belaka saja biar tidak di bawa pulang? soalnya tidak ada rencana mau disalurkan? kenapa panitia cuma bilang dari jarak jauh, kayak takut kalo ditanya lebih detail? "ra ndue unggah ungguh waton ngomong bengok-bengok" (itu pikiran pertama saya), kita kan juga tidak terlalu banyak, sebagian sudah pada pulang, masak ngomong di depan pintu, sedangkan posisi kita di pojok. Bukan masalah materi, tapi ini sangat terlihat sekali tanda tanya yang besar..(silahkan simpulkan sendiri). Akhirnya kami pun bilang "yo wis ngalah wae".

Setelah itu kami pulang, dan saya berpisah dengan teman2 KBJ (Komunitas Blogger Jogja), saya mampir dulu ke pandaan, biasa lah anak muda, dari sun city nunut mobil pacare mas tomipurba, sampai jalan opo kae terus turun, naik angkot kota, dan kemudian naik angkutan yang agak besar, istilahnya bison ke arah malang, lewat lapindo juga. Dari pandaan saya naik bus dan sampai giwangan jam 3 pagi, tidur giwangan sampai jam 6, ambil motor kemudian pulang ke klaten.

Untuk panitia memang sangat luar biasa, memang sangat susah membuat acara seperti itu, salut buat panitia. (kecuali yang bilang pake megacot setelah kita packing kasur)
baca selengkapnya >>>

Rabu, 26 Oktober 2011

Tepat Satu Tahun Yang Lalu Situasi Merapi

Tanggal yang sama dengan sekarang, hanya beda tahun, jam yang sama pula saya teringat situasi Gunung Merapi saat itu. Hari senin tanggal 25 status merapi sudah awas, tapi tanda tanda visual belum begitu nampak, kalo dari jarak 20an km, soalnya saya sering mengamati, di jogja tepatnya dari paingan saya amati, ketika pulang ke klaten selalu lewat utara, jalur ngemplak-manisrenggo.

Gambar diambil cuma pake poket kamera seharga 1 jetinan baru nya



gunung merapi terbaru
Erupsi Merapi mengeluarkan Wedhus Gembel

kalo mau lihat yang lainya disini, dilanjut lagi ceritanya

Ketika hari selasa, tanggal 26 terjadi hujan lebat, dan sempat kepikiran jika hujan berarti kawah merapi ketambahan material, beban semakin berat maka gaya juga semakin besar, lagipula belum terjadi guguran yang besar, berarti butuh energi besar pula untuk menembus kawah yang sudah keras, wah malah pelajaran fisika. Jam 4 sore saya tidur di rumah, karena hujan lebat, jam 5.15 bangun, seperti biasa, kalo merapi lagi punya gawe saya sering ke jendela kamar atas untuk melihat gunung merapi, begitu sampai atas saya langsung terkejut karena gunung merapi menyala merah sampai bawah, sampai atas deles dan belok ke barat, berarti sleman pikirku, wedhus gembel disertai warna merah lava pijar. Saya langsung keluar lari ke timur rumah sambil kabar kabar tetangga sekitar, kalo merapine njebluk. Begitu terpananya melihat wedhul gembes, hingga lupa untuk mengabadikan kejadian tersebut. Lava tersebut terus terlihat sampai jam 7an, wah memang pemandangan yang miris.

Malamnya saya naik ke cangkringan sendirian dari klaten, tidak lupa mengabari teman yang dijogja untuk ketemu disana, untuk melihat kondisi sekitar sekalian membawa kamera jikalau lava keluar lagi, sampai sana jam 11an malem, duduk-duduk sambil ngobrol dengan warga sekitar, tapi tetap saja lava tidak kelihatan, akhirnya samapai jam 2 lebih kami pulang, wah kalo tidak keluar lava malah berbahaya, soalnya kubah merapi mengeras lagi dan membutuhkan tenaga yang besar untuk membuka kubah tersebut, pasti dari bawah sudah banyak material yang menumpuk dan menyimpan energi yang lebih besar apabila kubah tidak terbuka (ini pendapat saya sendiri setelah mendengar banyak pertimbangan, kalo mau dibantah ya silahkan saja :p).



wedhus gembel merapi
Letusan Gunung Merapi pada hari Senin

Lanjut dihari berikutnya, yaitu hari rabu, saya kembali mengajak teman-teman untuk naik lagi pada hari kamis, soalnya hari kamis, malem jumat kliwon, barangkali ada sesuatu, soalnya saya sendiri orang jawa, menghormati hal-hal kayak gituan. Jam 11 hari kamis kami berangkat dari maguwoharjo, bersama teman-teman sekitar, tentunya pada bawa kamera DSLR semua, hanya saya yang bawa analog, jam 2 titik api diam nampak, sangat terlihat jika diambil dengan speed rendah, 10 detik atau lebih. Sudah jam 4an kita berencana mau pulang, tapi kita sempat digondeli kru dari TV swasta yang lagi meliput menunggu situasi berubah "ntar aja mas, nemenin saya dulu", eh tau-tau dititipin tripot, mereka mau keluar sebentar, dan kita ditawari mau titip apa, pada malu-malu nih, akhirnya sana menawari kopi pada mau g mas? dengan semangat kami bilang mauu banget. Setelah pagi sekitar jam 5 lebih wedhus gembel keluar, dan para jurnalistik pada datang di tempat kami duduk, terutama photografer AFP, sempat njajal juga D3 dan D3s, dengan lensa seri gelang emas tentunya. Tidak jauh juga ada reporter dari TV internasional yang bermarkas di Amerika, tapi ini devisi indonesia, saya mendekat ke arah kamera video yang dia bawa, istilahnya kamera betacam kalo g salah, katanya beratnya kamera 12kg, tripot nya 15kg, setelah dinyalakan dan saya pun mendekat, dan meminta untuk di zoom ke arah wedhus gembel yang sedang meluncur, setelah saya lihat kamera tersebut mampu menangkap secara detail ke arah wedhus gembel (piroklastik), terlihat awan tersebut meluncur dengan membawa material seperti batu batuan yang sedang meluncur ke bawah alias "ngglinding", memang jika dilihat dari jauh cuma seperti awan, tapi sebenarnya material padat yang dibawa sangat banyak. Akhirnya kami pulang dan sekitar jam 8an, dengan membawa gambar yang lumayan.

awan panas merapi
Erupsi Awan Panas Gunung Merapi di Pagi Hari

Berikutnya dihari senin tanggal 1 november 2010 pada siang hari merapi kembali mngeluarkan lava lagi, terlihat sangat besar kalo dari rumah, sekitar jam 10, dan 2 teman saya yang dari jogja sms saya mau ke rumah, silahkan saja jawabku, siangnya nihil, tidak dapt gambar apa-apa, tapi say dapat paginya hehehe. Dirumah bapakku, saya pun berencana lagi bersama 2 teman tersebut untuk naik ke balerante, saya tawari akhirnya mau saja, sore jam 6an kami berangkat dari rumah ke balerante, kebetulan tidak dijaga, situasi yang saya rasakan setelah masuk di daerah kepurun ialah was was, soalnya gelap, tidak bisa melihat tanda alam, semakin ke arah merapi semakin naik pula adrenalin saya, dari bawukan hingga desa utaranya, yaitu desa panggang, masih ada aktivitas simbah-simbah yang duduk siaga (kirain penampakan, sempat kaget), terus kami naik hingga desa balerante bagian selatan, tidak ada tanda tanda orang disana, (tapi kok HT radio balerante masih siaran), dan saya menyakinkan diri untuk naik lagi, tapi 2 orang teman sudah ketakutan dan mengajak turun. Okelah akhirnya turun, lagipula nanti juga dikira maling malah bahaya, kami menghampiri simbah-simbah yang duduk di pinggir jalan di desa panggang bagian utara, katanya di balerante tidak ada orang mas, sudah pad ngungsi semua. Setelah ngobrol cukup lama saya pun kembali ke maguwoharjo, dan merencanakan sesuatu dan mengajak teman yang kira-kira mau.



Sampai di Paingan, Maguwoharjo, kami berencana dini hari naik lagi ke cangkringan. Pagi itu hari selasa 2 november sedang gerimis, november rain, saya bangun jam setengah 4 melihat lava membara, rupanya keluar, dan ini juga sudah rencana mau naik lagi, akhirnya kamipun semakin bersemangat untuk segera naik, berangkat bersama teman-teman lagi jam setengah 5 dari paingan, jam 5an sampai sana sudah keluar wedhus gembel, padahal motor belum berhenti, wah kali ini memang sampai bosan mengabadikan moment wedhus gembel tersebut, soalnya keluar berkali kali, dari jam 5an sampai jam 7an keluar terus, dan akhirnya kami pulang lagi jam 8. Dan pada hari kamis malamnya hingga hari jumat 4-5 november terjadi erupsi besar yang meluluhlantahkan pemukiman sekitar kali gendol, sekaligus suara yang menggelegar dari puncak merapi, ini tidak usah diceritakan lagi, memang puncak erupsi sedang terjadi, dan banyak yang mengalami ketakutan..



Silahkan kunjungi artikel tentang alam dan pegunungan yang terkait dengan Tepat Satu Tahun Yang Lalu Situasi Merapi ini, terimakasih sudah membaca curhatan saya..hihi baca selengkapnya >>>

Minggu, 23 Oktober 2011

RIP - Simoncelli Meninggal di GP Sepang

"RIP Simoncelli", Race In Peace loh? Rest In Peace Maksudnya, "Istirahat Dalam Damai Simoncelli" begitulah kata pertama yang ada dalam pikiran saya ketika mendengar kabar dari media, Marco Simoncelli Meninggal di Moto GP Sepang, Malaysia, setelah tadi terjatuh ketika manuver menikung pada putaran ke-2, bersamaan dengan Colin Edward dan Valentino Rossi yang keluar lintasan. Jika diamati dari tayangan ulang tadi simoncelli terlalu rendah dalam melahap tikungan, sehingga ban sudah tidak mampu lagi menepak di trek, kemudian Colin Edward yang berada dibelakangnya menabrak Simoncelli dan posisi Rossi dibelakang Edward. Setelah terjatuh Simoncelli tidak bergerak dan helm nya lepas, liat saja video nya di bawah gambar ini

simoncelli die



Marco Simoncelli lahir di Cattolica, Rimini, Italia, pada tanggal 20 Januari 1987 – meninggal di Sepang, Malaysia, sore ini tadi 23 Oktober 2011 pada umur 24 tahun, dia dikenal sebagai pembalap yang garang, dan sering dianggap kontroversial karena cara mengemudi yang membahayakan peserta lain.

berikut sejarah singkat simonceli dari wikipedia

Simoncelli mengawali karirnya di dunia balap motor profesional, ketika usia 9 tahun di ajang Italian Minimoto Championship. Tahun 2001 ia hengkang ke ajang European 125cc dan mengamankan titel juara di tahun 2002.
Pada tahun 2002 ia memulai karir di MotoGP. Selama tiga tahun ia kemudian berlaga di kelas 125cc, namun hanya mampu meraih hasil terbaik di posisi kelima pada tahun 2005. Naik ke kelas 250cc ia menjadi satu-satunya pembalap tim Gilera yang mampu menunjukkan hasil terbaik di ajang ini. Yaitu menjadi juara dunia di tahun 2008.
Hasil ini membuat tim Gresini Honda tertarik untuk merekrutnya di ajang MotoGP pada tahun 2010 lalu.

Saya selaku penikmat MotoGP, dan calon atlet MotoGP tapi tidak kesampaian, cuma bisa mendoakan saja semoga kesalahan Marco Simoncelli dimaapkan..
baca selengkapnya >>>

Jumat, 21 Oktober 2011

Yang Bukan Pribadiku

Kekayaan bukannya pribadi aku, walaupun sering besar kekuasaanya atas pribadi aku,
Pangkat dan jabatan juga bukannya aku,
Perasaan hati, perasaan daging dan lidah bukanya aku pula,
Kesenangan hidup, apapun yang menghibur aku bukannya pribadiku.
Malahan dosapun yang dilakukan bukannya aku,

Semuanya itu dapat sangat melekat dengan dan pada aku, sampai sukar sekali kulepaskan, atau kusingkiri,

Ke-enceran otak bukanlah aku,
Ke-besaran hati bukanlah aku,
Ke-tajaman pikiran bukannya aku,
Ke-tampanan wajah bukannya aku,
Ke-indahan ingatan bukannya aku,
Ke-bajikan hidup bukannya aku,
Ke-utamaan da ke-sucianpun bukannya aku,
Tingkah laku juga bukannya aku,

Walaupun ini semua bukannya aku tetapi ini semua dapat kulatih dan kuajari agar menjadi kebiasaan dari aku, yang jelas dapat berguna dalam hidupku.

Kenangan - karya tanpa nama
baca selengkapnya >>>

Rabu, 19 Oktober 2011

Menghadiri Royal Wedding GKR Bendara Putri Keraton Yogyakarta

Royal Weding GKR Bendara yang merupakan Putri Kraton Yogyakarta (putri Sri Sultan HB X) diadakan beberapa hari, dan kirabnya tanggal 18 Oktober kemarin. Kirab mulai dari kraton melalui alun-alun utara, dan ke utara sepanjang jalan malioboro, dan berakhir di kantor kepatihan. Royal Weding kemarin sangatlah membuat antusias warga di wilayah yogyakarta dan sekitarnya sehingga semuanya pada berkumpul jadi satu di sekitar kraton-malioboro-kepatihan, termasuk saya juga, heheheh.

Royal Wedding Kraton Yogyakarta

Perjalanan di mulai dari kota baru, saya parkir motor di kota baru, kebetulan punya teman Romo di sana, jadinya bareng-bareng deh jalan kaki ber'enam, lagian di jalan sebelum jembatan kali code sudah ditutup. Sampai malioboro tidak begitu padat, karena masi di kawasan utara, begitu sampai kepatihan sudah penuh berjubel, saya datang sudah disambut dengan ambruknya janur ke tengah jalan, bikin suasana bikin riuh. Noleh sana noleh sini yang katanya ada 200 angkringan (awalnya 200, tp diturunkan jadi 150, denger-denger setiap pemilik angkringan dikasih 500rebu), dan ternyata di samping kepatihan ada bakso gratis, kemudian jalan lagi di pinggir jalan malioboro, soalnya yang tengah udah penuh sesak, baru beberapa langkah ada lagi angkringan, dan sudah banyak orang yang siap-siap berebut, ketika yang punya angkringan sudah membolehkan akhirnya terjadi perbutan masal, kayak ada penjarahan, untungnya saya sudah makan dari rumah.

Tidak lama kemudian datang rombongan pembuka, kayaknya tarian dari papua, masih belum menemukan tempat yang enak buat njepret/motret akhirnya saya ke selatan lagi, dan di selatan Ramai Mall akhirnya saya bisa masuk ke jalan tengah, sempat ketawa juga karena ada ibu ibu yang marah soalnya anaknya terdorong dari belakang hingga tersungkur, marah sama sapa juga ga ada yang "nggagas" alias perhatikan.

Sempat menunggu lama di tengah jalan malioboro, mau bergeser tapi takut ga bisa masuk lagi, akhirnya bersabar juga, saya lihat sudah jam 4 sore kok masih belum ada tanda-tanda, karena bosan dengan tengah jalan akhirnya ada orang juga yang manjat diatas, ini sudah rencana dari awal, sempat kepikiran pengen naik ke atas toko-toko untuk mendapat tempat yang enak dan tidak berjubel tapi kok belum ada temanya, takut dimarahi. Setelah melihat ada orang yang sudah "penek'an" akhirnya saya keluar dari jalan malioboro, menuju ke arah Ramayana Mall, manjat lewat Ramayana dan akhirnya saya sampai diatas toko samping ramayana. Dalam benakku berkata "asalole icik icik ehem". Ketika di atas saya melihat sudah jam 16.15 masih saja belum lewat, pelan tapi pasti akhirnya jam setengah 5 ada tanda tanda lewat, dengan diawali oleh pasukan keraton, dan diikuti kereta kencana manten dan keluarganya.

Kemudian sudah selesai, dan pulang ke rumah masing-masing, saya sampai rumah jam 10, adus terus OL terus turu. Trimakasih sudah membaca, ada sedikit gambar, yang atas memakai kamera analog setengah frame, tentunya pake film, mumpung bawa poket digital jepret sekalian aja, maap gambarnya jelek, semoga mewakili yang ga bisa dateng langsung.

Pernikahan Kraton

Royal Weding Kraton Yogyakarta

Kraton Yogyakarta

Tentara Kraton

Pasukan Kraton jogja

Penari Kraton Yogyakarta

GKR Bendara

Rombongan Kraton

baca selengkapnya >>>

Rabu, 05 Oktober 2011

[Oprek Lensa] Semi Tele Minolta Mount MD ke Mount Nikon F

Lensa semi tele yang dimaksud yaitu lensa 135mm mount md, atau bayonet minolta, atau sr. Jika ingin dipasang di body nikon, dengan jarak register minolta yaitu 43.5, sedangkan nikon 46.5 jadi ada selisih 3mm, berarti lensa minolta harus dikepras sebanyak 3mm agar bisa infinity di nikon. Untuk yang belum tahu istilah diatas silahkan klik di sini dan baca juga bagian Lensa Minolta MD.

Karena eman-eman alias sayang, tidak ada kepras-keprasan, dan ini bisa dikembalikan lagi seperti semula

Pertama yang dilakukan ialah dengan membuka mount md, lepas baut-bautnya dan terbuka deh, mudah bukan. Bagian mekanik difragma terletak di bagian mount, jika dilepas maka mekanik diafragma juga akan terlepas, hal ini bisa disiasati dengan membuat tuas, bisa dari apa saja yang penting jika ring diafragma diputar blade bisa buka tutup. Silahkan ber imajenasi, kalo saya memakai mika dari bekas sim card, lihat saja gambar oprekan Lensa Minolta MD Rokkor 50mm f1.4. yang ini belum ada gambarnya, lain kali saya update. hehe

Jika bagian mekanik diafragma sudah dimanipulasi, langsung saja pasang mount nikon, ingat ya kalo buat lubang baut dibuat tirus, sehingga pentolan/mata baut bisa masuk ke dalam dan tidak ngganjal di mount nikon.

Setelah dicoba, ternyata jarak terjauh kurang dari 20 meter, agar lebih mundur dan jarak terjauh bisa fokus tak terhingga silahkan dikalibrasi ring fokusnya, klik saja link tersebut.

ini saya kasih sampel ketika bikin sambungan tuas difragma ke tuas blade





sampel nya pake nikon d70, hanya resize saja, wb mendung kalo ga daylight, lupa...
kalo masih kurang besar di klik saja gambarnya. :D
My SonMy name is Mr Ngaceng

baca selengkapnya >>>

Jumat, 23 September 2011

[Oprek Lensa] Pentacon Praktica Mount PB ke Mount Nikon F

Pentacon praktica mount PB memiliki jarak register flange 44mm, berbeda 2,6mm dengan nikon, nikon memiliki register flange yang panjang yaitu 46,6. Maka dari itu untuk mendapatkan infinity di body nikon lumayan juga menggeser mundur 2,6mm, mulai dari kalibrasi ring fokus sudah tidak memungkinkan, diganti mounting nya saja masih kurang beberapa mili, mau dikepras kok sayang, akhirnya dimundurkan saja group optik belakang, ini mungkin tidak recomended karena mengubah susunan lensa, tapi mau bagaimana lagi, lebih mudah dan hasil juga bisa dibandingkan.

Langsung saja ini saya terapkan pada lensa pentacon praktica mc 50mm f1.8, buka mount pb nya, sebelumnya lepas dahulu plastik yang ada di mount, soalnya baut ditutupi plastik hitam tersebut, maap ya penampakanya tidak ada, sudah lama sekali, lensanya udah laku, setelah mount sudah dicopot tinggal pasang saja mount nikon.

Untuk memundurkan group optik belakang kendorkan saja baut yang ada di sisi pengunci optik belakang, ada 3 kalo tidak salah, tarik group optik, dan ganjal bagian dalam dengan apapun itu yang penting presisi (kalo saya pakai kawat 2mm), setelah itu pasang lagi, harus presisi ya? ini akan berpengaruh terhadap DOF kalo tidak presisi, biar kuat kencangkan lagi baut yang ditepi tadi, dan tambahkan lem bakar, hehe biar strong..

pentacon nikon

sampelnya pake fm10 + kodak kolor
Stone Memories

baca selengkapnya >>>

Download Gratis Majalah Ruang Gelap dari Kamera Analog Jogjakarta

Majalah Fotografi dari KAJ, Kamera Analog Jogjakarta adalah sebuah komunitas bagi mereka yang masih setia memakai kamera analog, yaitu kamera dengan sensor berupa rol film, yang saya temui kebanyakan memakai SLR, RF, ada juga kamera sekelas lomo, ato malah toycam, dan kamera lianya, sebenarnya yang medium format juga ada. Dalam tiap waktunya, biasanya sebulan atau dua bulan mereka membuat majalah yang dinamakan Ruang Gelap, yang berisi kumpulan foto yang tentunya menggunakan kamera analog. Tidak usah berlama-lama langsung saja silahkan donwnload.
untuk join di facebook silahkan klik saja link nya

- edisi 1 Judule Apa ya?? Ruang Gelap 1
- edisi 2 Merapi Ruang Gelap 2
- edisi 3 Wanita Ruang Gelap 3
- edisi 4 Pendidikan Ruang Gelap 4
- edisi 5 Temanya apa kurang tahu Ruang Gelap 5, high resolusi Ruang Gelap 5, low resolusi Ruang Gelap 5
- edisi 6 Indonesia Ruang Gelap 6 (Untuk smalles size), Ruang Gelap 6 (High Quality)
- edisi 7, 20 November 2011 dengan tema model dan self portrait (narsis), monggo dipun sedot Ruang Gelap 7
- edisi 8, 27 Januari, tema semangat baru, sub tema fotografi malem, Ruang Gelap 8
- edisi 9, 20 Maret, tema love, alias fucklentin alias cinta Ruang Gelap 9
- edisi 10, 19 Mei Malem, 

   launching bareng ulangtahun acara LensaManual.net di Jogja, mengulas pameran foto , Ruang Gelap 10
- edisi 11, 20 Juli, dengan tema Holiday alias liburan, sub Tema Pantai, file kecil nya Ruang Gelap 11
   sedangkan ini file besarnya Ruang Gelap 11 max, oh iya versi e book nya juga ada Ruang Gelap 11 ebook
- edisi 12, akhir desember, isinya tentang poto essay pameran nopember kemarin, Ruang Gelap 12
   yang small size / versi ukuran kecil juga ada Ruang Gelap 12 (small size) 
- edisi 13 tema telanjang, Standard Resolution : http://www.mediafire.com/view/?04r6tbdqnor5bqw
   High Resolution : http://www.mediafire.com/view/?vbmuoke2bdym7ug
   Low Resolution : http://www.mediafire.com/view/?d389k4i2v8lqp7k

- edisi 14 bulan akhir april kalo ga mei, #Untuk High Resolution :Ruang Gelap 13 Levitasi 
   normal resolusi : Ruang Gelap 13

Masih ada lagi nih free magazine / majalah gratis lainya, namanya Focus Magazine dari LensaManual[dot]net

baca selengkapnya >>>

Selasa, 06 September 2011

Facebook'an dan Twitter'an melalui Google Plus | G+

Berawal dari lihat postingan seorang teman di account google plus, maka saya ingin membagikanya disini, lumayan bisa berfacabookan dan twitteran melaluu Google plus atau sering disingkat G+, jadinya tidak usah ribet buka tab sana sini, mungkin bisa ngirit koneksi.

Langsung saja instal Add-ons klik link dibawah dan login sudah deh..

Add-ons Google Plus untuk Facebook
Add-ons Google Plus untuk Twitter

kalau sudah maka akan ada 2 link tambahan ditengah-tengah tulisan Google + dan link Home


baca selengkapnya >>>

Sabtu, 03 September 2011

Jalan Alternatif Prambanan Jogja sekaligus Lokasi Pecinta Fotografi

Berawal dari kemarin siang (lihat tanggal post), bertepatan dengan libur lebaran, dan padat merayapnya arus mudik, tapi saya harus pergi ke kulon progo, untuk jadi transporter. Sekitar jam 9 pagi membaca status facebook salah satu teman mengatakan kalo jalan klaten jogja penuh, terutama prambanan-kalasan. Waduh niat pergi ke kulon progo harus dipersiapkan tentunya, karena saya sendiri orangnya susah untuk percaya maka jam 11an saya membuktikan sendiri berangkat, melalui jalan utama klaten-jogja. Dengan pertimbangan yaitu jika melalui manisrenggo-ngemplak dan tembus di jalan kaliurang maka akan macet, soalnya H-2 sebelum lebaran sudah lumayan padat, dan jalan di sekitar kali gendol juga rusak parah sekaligus debu.

Setelah sampai PG.Gondang memang terlihat jalan sudah padat, tapi lancar, baru memasuki wilayah pandan simping atau sekitar pabrik SGM, jalan mulai padat marayap, untung naik motor roda dua tinggal selip sana selip sini, berbekal skill jadi lebih mudah, tapi tetep saja merayap dan harus ngantri. Setelah sampai prambanan jalan semakin penuh saja, masak harus gas rem gas rem, akhirnya saya memutuskan untuk belok ke arah masjid besar prambanan, dan memasuki perkampungan dan keluar lagi di jalan prambanan-piyungan.

Dahulu malam-malam pernah sampai daerah jogotirto, dengan pedoman sudah pernah mblasak dan jalan nya mulus, akhirnya lewat jogotirto, dengan sebelumnya belok kanan (dari jalan prambanan-piyungan) di samping boko, arah spbe. Kemudian memotong jalan alternatif kalasan-wonosari, terus saja hingga sampai daerah jogotirto, kemudian belok kanan ke arah desa tegaltirrto, sebaiknya tanya, patokanya cuma sawah.

Sebelum sampai pasar tegaltirto, yang ada pertigaan,jika ke selatan arah agen bis BIMA, ada swalayan juga, pokoknya rame, dengan tidak sengaja melalui sebuah jembatan yang biasa saja, tapi sebelahnya ada jembatan tua, dengan padas-padas di bawahnya dan pohonan yang banyak, ini merupakan terusan kali Opak yang di prambanan, ketika itu aliranya kecil seperti sungai bawah jembatan gantung dekat gunung api purba. Parkir juga luas, suara air gemercik, yah sangat syahdu jika untuk nyantai maupun beckground foto model. Nih ane kasi sampel gan..:D

lokasi foto model berbah

lidwina

Dilanjut lagi cerita perjalanya, setelah sampai pertigaan pasar tegaltirto sebaiknya lurus saja, dan lurus lurus lurus ke arah barat maka akan sampai ringroad timur, tepatnya di selatan perempatan ringroad blok O adisucipto ( selatan janti ). Memang belak belok, tapi ini lumayan juga untuk menghindari macet musim mudik, dan jalan nya juga melalui sawah sawah, pedesaan (kalo saya biasa soalnya orang desa).

baca selengkapnya >>>